Jumat, 12 Februari 2010

Larangan valentine

Assalamu’alaikum wr. wb.,
Banyak orang, diantaranya generasi muda muslim, terjerumus pada kegiatan menyanjung dan mengistimewakan satu hari pada bulan Februari. Mereka serempak merayakan Februari. Mereka serempak merayakan Valentine’s Day, yang juga disebut Hari Kasih Sayang. Kalau memang generasi muda muslim mau sedikit tanggap, maka mustahil mereka mengikuti acara tersebut. Muncul satu pertanyaan dikalangan remaja muslim berkenaan dengan acara tersebut.

Awalnya bangsa Romawi merayakan acara untuk memperingati suatu hari besar mereka, yang jatuh setiap 15 Februari, yang mereka namakan Lupercalia. Peringatan ini dirayakan guna menghormati Juno (Tuhan Wanita) dan Perkawinan, serta Pan (Tuhan dari alam ini), seperti apa yang mereka percayai.

Pada saat itu, digambarkan orang-orang muda “laki-laki dan wanita” memilih pasangannya masing-masing dengan menuliskan nama atau mengundi nama dari orang-orang yang diingin-kannya, kemudian pasangan ini saling tukar bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Acara ini dilanjutkan dengan berbagai macam pesta dan hura-hura bersama pasangan masing-masing. Pergaulan dengan pasangan yang didapat dalam pesta itu dapat berlangsung lama sesudah pesta itu berakhir. Setelah penyebaran agama Kristen, Para Pemuka Gereja mencoba memberikan pengertian ajaran Kristen terhadap para pemuja berhala itu. Pada tahun 496 Masehi, Paus Gelasius (Pope Gelasius) mengganti peringatan Lupercalia itu menjadi Saint Valentine’s Day, yaitu Hari Kasih Sayang Untuk Orang-Orang Suci.

Dalam sejarah perayaan Valentine, para ahli sejarah tidak setuju dengan adanya upaya untuk menghubungkan hal itu dengan St. Valentine, seorang Pendeta yang hidup di Roma pada tahun 200 masehi, dibawah kekuasaan Kaisar Claudius II. St. Valentine ini pernah ditangkap oleh orang-orang Romawi dan dimasukkan ke dalam penjara, karena dituduh membantu satu pihak untuk me-musuhi dan menentang Kaisar. St. Valentine ini berhasil ditangkap pada akhir tahun 270 masehi. Kemudian orang-orang Romawi memenggal kepalanya di Palatine Hill (Bukit Palatine) dekat altar Juno.

Dalam kaitannya dengan acara Valentine’s Day, banyak pula orang mengkaitkan dengan St. Valentine yang lain. St. Valentine ini adalah seorang Bishop (Pendeta) di Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari Roma. Iapun dikejar-kejar karena mempengaruhi beberapa keluarga Romawi dan memasukkan mereka ke dalam agama Kristen. Kemudian ia dipancung di Roma sekitar tahun 273 masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, Bishop (Pendeta) itu mengirim surat kepada para putri penjaga-penjaga penjara dengan mendo’akan semoga bisa melihat dan mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. “Dari Valentinemu” demikian tulis Valentine pada akhir suratnya itu. Surat itu tertanggal 14 Februari 270 M. sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang.

Dari sejarah perjalanan Valentine’s Day ini, sudah selayaknya umat Islam, khususnya generasi muda, untuk tidak mengadakan, memperinci, bahkan mengistimewakannya. Dahlan Basri Ath Thahiri (Ketua Ikatan Masjid Indonesia Pusat) memberikan fatwanya dengan tegas : “Haram hukumnya mengikuti kegiatan Valentine’s Day, dalam bentuk apapun juga.

Tentunya sebagai kaum muslimin, demi menjaga kemurnian aqidah, kita wajib menjauhinya, karena acara Valentine’s Day bertentangan dengan aqidah Islam. Marilah kita merenungkan kandungan makna dari QS. Al Baqarah (2) 120 : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah (cara hidup) mereka. katakanlah ; “sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.

Kamis, 21 Januari 2010

Adab dan Akhlak Terhadap Guru Serta Menuntut Ilmu

ADAB DAN AKHLAK MENUNTUT ILMU

1. Mengikhlaskan niat karena Allah ta’âlâ.
2. Berdoa kepada Allah ta’âlâ supaya mendapatkan taufiq dalam menuntut ilmu.
3. Bersemangat (antusias) untuk melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu.
4. Berusaha semaksimal mungkin untuk menghadiri kajian-kajian ilmu.
5. Apabila ada seseorang yang datang belakangan di tempat kajian hendaknya tidak mengucapkan salam apabila dapat memotong pelajaran yang berjalan, kecuali kalau tidak mengganggu maka mengucapkan salam itu sunnah. (Pendapat Syaikh al-Utsaimin dalam Fatawa Islamiyyah:, jilid 1, hlm. 170)
6. Tidak mengamalkan ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya barakah ilmu. Allah ta’âlâ mencela orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya dalam firman-Nya:

Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”. (QS. ash-Shaf: 2-3)

Imam Ahmad rahimahullahu mengatakan: “Tidaklah aku menulis satu hadits pun dari Nabi n, kecuali telah aku amalkan, sampai ada hadits bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berbekam kemudian memberikan Abu Thaybah satu dinar,[1] maka aku pun memberi tukang bekam satu dinar tatkala aku dibekam.” (al-Adab asy-Syar’iyyah, jilid 2, hlm. 14)

1. Merasa sedih tatkala ada masyayikh yang sezaman tapi tidak sempat bertemu, serta mencontoh adab dan akhlak mereka.

al-Khalal meriwayatkan akhlak Imam Ahmad rahimahullahu dari Ibrahim, ia berkata: “Apabila mereka mendatangi seseorang yang akan mereka ambil ilmunya, mereka memperhatikan shalat, kehormatan dan gerak-gerik serta tingkah lakunya, kemudian barulah mereka mengambil ilmu darinya.

Dan dari al-A’masy rahimahullahu berkata, “Orang dahulu belajar kepada ahli fikih tentang semua hal termasuk pakaian dan sandalnya. (al-Adab asy-Syar’iyyah, jilid 2, hlm. 145)

1. Sopan santun dalam menuntut ilmu.
2. Kontinyu (konsisten) untuk hadir dan tidak malas.

10. Tidak berputus asa dan mencela diri (merendahkan diri). Hendaknya ingat firman Allah ta’âlâ:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. an-Nahl: 78)

Terlebih apabila kesulitan dalam mempelajari sesuatu.

11. Membaca kitab-kitab yang berkaitan dengan thalabul ilmi dan mempelajari metode yang benar dalam menuntut ilmu, serta berusaha mengetahui kekurangan dan kesalahan yang ada pada dirinya.

12. Antusias untuk hadir lebih awal dan mempergunakan waktu dengan baik.

13. Berusaha melengkapi pelajaran yang terlewatkan.

14. Mencatat faedah pada halaman depan atau buku catatan.

15. Berusaha keras untuk mengulang-ulang faedah yang telah didapatkan.

16. Tatkala membeli buku hendaknya diperhatikan terlebih dahulu.

17. Tidak melemparkan kitab ke tanah.

Ada seseorang yang melakukan itu di hadapan Imam Ahmad rahimahullahu dan beliau marah seraya mengatakan, “Beginikah kamu memperlakukan ucapan orang-orang baik?” (al-Adab asy-Syar’iyyah, jilid 2, hlm. 389)

18. Tidak memotong perkataan guru sampai beliau menyelesaikannya.

Imam al-Bukhari berkata: Bab barangsiapa yang ditanya tentang ilmu, sedangkan dia sibuk berbicara, maka selesaikan dulu permbicaraannya. Kemudian beliau membawakan hadits:

أَنَّ أَعْرَابِياًّ قَالَ وَالنَّبِيُّ يَخْطُبُ: مَتَى السَّاعَةُ؟ فَمَضَى الرَّسُوْلُ فِي حَدِيْثِهِ وَأَعْرَضَ عَنْهُ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيْثَهُ قَالَ: أَيْنَ أَرَاهُ السَّائِلُ عَنِ السَّاعَةِ؟

Ada seorang Arab Badui bertanya kapan hari kiamat tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berkhutbah, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam melanjutkan khutbahnya dan berpaling dari orang itu, tatkala Nabi menyelesaikan khutbahnya, kemudian bertanya: “Dimana orang yang tadi bertanya tentang hari kiamat.” (al-Fath, jilid 1, hlm. 171)

19. Ibnul Jauzi rahimahullahu berkata: “Kapan saja ada yang tidak dapat dipahami dari perkataan guru oleh muridnya, hendaklah dia bersabar sampai sang guru menyelesaikan ucapannya, baru kemudian dia meminta penjelasan gurunya dengan penuh adab dan kelembutan dan tidak memotong di tengah-tengah pembicaraannya.” (al-Adab asy-Syar’iyyah, jilid 2, hlm. 163)

20. Sopan tatkala mengajukan pertanyaan kepada guru, tidak menanyakan sesuatu yang dibuat-buat atau berlebihan atau menanyakan sesuatu yang sudah tahu jawabannya dengan tujuan supaya gurunya tidak mampu menjawab dan menunjukkan bahwa dia tahu jawabannya, atau menanyakan sesuatu yang belum terjadi, dimana salafush shalih mencela hal seperti ini apabila pertanyaan itu dibuat-buat. (Tahdzib at-Tahdzib, jilid 8, hlm. 274, as-Siyar, jilid 1, hlm. 398)

21. Membaca biografi para ulama.

22. Membaca topik dan tema yang berbeda sebelum tiba waktunya. Seperti Ramadhan dan hukum-hukum yang berkaitan dengan puasa, sepuluh awal dzulhijah dan kurban.

23. Antusias untuk membeli kitab-kitab yang khusus membahas permasalahan-permasalahan fikih. Seperti kitab yang berkaitan dengan sunnah-sunnah Rawatib atau qiyamullail, dll.

24. Memprioritaskan hal-hal yang utama dalam menuntut ilmu.

25. Memulai dengan yang lebih penting.

Sebagaimana petunjuk Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memulai yang lebih penting yang beliau lakukan dengan tujuan itu. Oleh karena itu tatkala ‘Utban bin Malik memanggil Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam seraya berkata kepada beliau, “Aku ingin Anda datang untuk shalat di rumahku, supaya aku jadikan tempat itu menjadi mushalla”, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam keluar beserta beberapa orang sahabatnya.

Tatkala sampai di rumah ‘Utban, mereka meminta izin untuk masuk, kemudian mereka masuk, dan ‘Utban telah membuatkan makanan untuk mereka, maka Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidak makan terlebih dahulu, bahkan berkata: “Dimana tempat yang ingin kamu jadikan mushalla itu?” kemudian diperlihatkan kepada beliau, kemudian beliau shalat, setelah itu baru duduk untuk menyantap hidangan. (HR. al-Bukhari, no. 425 & 667, Muslim, no. 263 dan disebutkan juga oleh Syaikh al-Utsaimin rahimahullahu dalam Syarh Riyadhu ash-Shalihin, jilid 3, hlm. 98)

26. Tidak sok pintar.

27. Memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala tatkala menyebut-Nya.

28. Bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tatkala menyebutnya.

29. Mengucapkan radhiyallahu ‘anhum (رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ) kepada para sahabat tatkala menyebut mereka.

30. Mengucapkan rahimahullah (رَحِمَهُ اللَّهُ) kepada para ulama tatkala menyebut mereka.

31. Tidak menyandarkan sesuatu kepada maraji’ apapun kecuali apabila kita membaca berita itu darinya.

32. Tidak menyandarkan hadits kepada selain Imam al-Bukhari dan Imam Muslim apabila hadits itu ada pada keduanya atau salah satu dari keduanya.

33. Berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam menyalin.

34. Menyandarkan faedah kepada yang empunya.

35. Tidak meremehkan faedah walaupun sedikit.

36. Tidak menyembunyikan faedah.

37. Tidak mempergunakan dalil hadits dhaif atau maudhu’.

38. Tidak mendhaifkan hadits, kecuali setelah meneliti an menanyakan kepada ahlinya.

39. Tidak mengacuhkan permasalahan-permasalahan yang ditanyakan kepada dirinya, karena itu dapat mendorong anda untuk meneliti dan menggali lebih dalam masalah itu.

40. Membawa buku catatan kecil untuk mencatat faedah-faedah dan berbagai macam permasalahan.

41. Tidak menyibukkan diri dengan hal-hal yang mubah.

42. Tidak menyibukkan diri dengan memperbanyak manuskrip atau satu buku yang berbeda penerbitnya, terkecuali ada faedahnya.

43. Mengunjungi perpustakaan-perpustakaan untuk menelaah kitab-kitab yang ada.

44. Menghindari keumuman istilah ilmiah yang mirip lafazhnya.[2]

45. Antusias untuk membaca kitab-kitab yang menjelaskan istilah-istilah penulis atau menjelaskan metode kitab dan bahasan-bahasannya.

46. Tidak terburu-buru dalam memahami ucapan, baik yang tertulis atau yang terdengar. Ibnul Qayyim rahimahullahu menyebutkan dari Ayub as-Sakhtiyani rahimahullahu, “Apabila ia mengulangi soal itu sama seperti awal, maka ia jawab, kalau tidak maka beliau pun tidak menjawabnya.” (I’lam al-Muwaqi’in 2/187)

47. Banyak membaca kitab-kitab tentang fatwa-fatwa.

48. Tidak terburu-buru untuk menafikan secara umum.

49. Apabila anda meriwayatkan hadits secara makna hendaknya anda jelaskan hal itu.

50. Hindari penggunaan lafadz-lafadz pengagungan untuk memuji diri sendiri.

51. Terimalah kritikan dan nasihat dengan lapang dada bukan karena basa basi.

52. Tidak sedih dan patah semangat karena sedikitnya orang yang belajar darinya. Imam adz-Dzahabi menyebutkan biografi Atha’ bin Abi Rabah bahwasanya dia, tidak ada yang duduk bersamanya (dalam menuntut ilmu –pent) kecuali sembilan atau delapan orang saja. (Siyar A’lam an-Nubala` 8/107)

53. Tidak menghabiskan waktu untuk membahas perkara-perkara yang tidak bermanfaat, seperti masalah-masalah yang ganjil lagi aneh, seperti warna anjng Ashabul Kahfi, pohon yang Nabi Adam p memakan buah darinya, dan panjang kapal Nabi Nuh p, dll.

54. Tidak terpancing untuk keluar jauh dari fokus pembahasan.

55. Tidak berlebih-lebihan dalam merangkai kata-kata dan menjelaskan ucapan serta tidak mempergunakan ibarat dan istilah yang asing.

56. Tidak berbicara tanpa ilmu, dan tidak merasa kesal jika pertanyaannya tidak dijawab.

57. Tidak terpengaruh dengan celaan pribadi apabila agamamu selamat, dan ingatlah ucapan penyair:

وَإِنْ بُلِيْتَ بِشَخْصٍ لاَ خَلاَقَ لَهُ فَكُنْ كَأَنَّكَ لَمْ تَسْمَعْ وَلَمْ يَقُلْ

Apabila engkau diuji dengan orang yang tidak baik

Maka bersikaplah seolah-olah engkau tidak mendengarnya dan dia tidak berkata

58. Tidak berputus asa.

59. Semangat dalam menjalankan shalat malam.

60. Tidak banyak bicara, istirahat dan tidur dalam menuntut ilmu.

61. Secara khusus thalibul ilmi dan secara umum seorang muslim:

1. Memenuhi kebutuhan orang lain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

اِشْفَعُوْا تُؤْجَرُوْا.

Berilah syafaat niscaya kalian dapat pahala. (HR. al-Bukhari)

1. Menepati janji. Allah memuji para Nabi dan Rasul sebagaimana firman-Nya etntang Nabi Ismail p:

â ¼çm¯RÎ) tb%x. s-ÏŠ$|¹ ωôãuqø9$# á

Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya. (QS. Maryam: 54)

1. Bijaksana, sabar dan lemah lembut. Allah ta’âlâ berfirman:

Jadilah engkau pemaaf dan perintahkanlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. al-A’raf: 199)

As-Sam’ani rahimahullahu menyebutkan dalam kitab al-Ansab, adz-Dzahabi dalam kitab Tajrid ash-Shahabah, tentang biografi Auf bin Nu’man, berkata: Di masa jahiliyah dahulu dia lebih senang untuk mati dalam kondisi kehausan dari pada mati dalam kondisi ingkar janji, sebagaimana disebutkan:

إِذَا قُلْتَ فِي شَيْءٍ نَعَمْ فَأَتِمَّهُ فَإِنَّ نَعَمْ دَيْنٌ عَلَى الْحُرِّ وَاجِبُ

وَإِلاَّ فَقُلْ لاَ وَاسْتَرِحْ وَأَرِحْ بِهَا لِئَلاَّ يَقُوْلَ النَّاسُ: إِنَّكَ كَاذِبُ

Apabila anda telah mengatakan ‘ya’ maka laksanakanlah

Karena ucapan ‘ya’ adalah hutang yang harus di lunasi

Kalau tidak mampu katakanlah ‘tidak’ dan istirahatlah

Supaya orang lain tidak mengatakan anda pendusta

1. Tawadhu’. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوْا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ.

Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling bertawadhu’, supaya tidak ada yang membanggakan dan menyombongkan diri. (HR. Muslim)

1. Gembira, lapang dada, dan mau mendengarkan problema orang lain.
2. Mengajak bicara dan memberi nasihat kepada manusia.

‘Ikrimah rahimahullahu mengatakan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu : “Nasihati manusia satu jum’at sekali, jikalau mau maka dua kali, jika mau maka tiga kali, jangan bikin mereka bosan dengan al-Qur`an dan jangan mendatangi mereka tatkala sedang dalam urusannya dan kau sela pembicaraannya, sehingga mereka merasa jemu, akan tetapi diamlah, jikalau mereka meminta, maka nasihati karena mereka menginginkannya dan hindari olehmu sajak dalam berdoa, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para sahabatnya tidak melakukan hal itu. (HR. al-Bukhari, no. 6337)

1. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu berkata:

حَدِّثُوْا النَّاسَ بِمَا يَعْرِفُوْنَ.

“Ajaklah bicara manusia dengan apa yang mereka ketahui.”

Disitu ada dalil, seyogyanya sesuatu yang tidak jelas tidak di sampaikan ke khalayak ramai, dan hendaknya berkata sesuai dengan apa yang dipahami orang lain, juga ucapan Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, “Jangan kau ajak bicara satu kaum yang tidak dapat dipahami oleh mereka karena tu dapat menimbulkan fitnah.” (HR. Muslim)


ADAB DAN AKHLAK TERHADAP GURU


Salah satu adab seorang murid kepada gurunya adalah tidak melawan gurunya secara lahir dan tidak menolaknya dalam batin. Orang yang durhaka secara lahir berarti meninggalkan adabnya. Orang yang menolak secara batin berarti menolak pemberiannya. Bahkan, sikap tersebut bisa menjadi permusuhan dengan gurunya. Karena itu, dia harus bisa menahan diri untuk tidak menentang guru secara lahir maupun secara batin dan banyak membaca do’a:

“Wahai Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman terlebih dahulu daripada kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun dan Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Hasyr: 10).

Apabila melihat dari gurunya ada sesuatu yang dibenci dalam agama, hendaklah dia mencari tahu mengani hal itu dengan perumpamaan agar tidak menyebabkan gurunya kurang senang kepadanya. Manakala melihat sesuatu aib pada gurunya, hendaklah murid menutupi serat berprasangka buruk terhadap dirinya sendiri dan menakwilkan bahwa gurunya dalam batas agama. Apabila dia menemukan alas an bagi gurunya yang dibenarkan dalam agama, maka hendaklah dia memohonkan ampun untuk gurunya dan mohon agar gurunya diberi taufik, sadar, dan terpelihara. Jangan menganggap gurunya tersesat dan jangan memberitahukan hal itu kepada orang lain. Ketika kembali kepada gurunya pada hari atau waktu yang lain, hendaklah dia menganggap bahwa kekeliruan gurunya itu telah hilang, dan sesungguhnya gurunya telah berpindah ke tingkatan yang lebih tinggi yang belum dijangkaunya.

Kekeliruan terjadi karena kelalaian, suatu kejadian atau pemisah di antara dua keadaan. Karena pada tiap-tiap dua keadaan itu ada pemisah dan kembali kepada kemurahan agama, seperti tanah kosong diantara dua kampong atau halaman di antara dua rumah. Selesai dari tingkatan pertama dan akan memasuki tingkatan berikutnya. Pindah dari suatu kewalian kepada tingkat kewalian yang berikutnya. Dia melepas sebuah mahkota kewalian dan mengenakan mahkota kewalian yang lain, yang lebih tinggi dan lebih mulia. Setiap hari, kedekatan mereka bertambah kepada Allah SWT.

Apabila guru sedang marah dan wajahnya terlihat tidak menyenangkan, janganlah meninggalkannya. Tetapi dia harus memeriksa batinnya, mungkinkah dia telah melakukan adab yang kurang baik terhadap gurunya atau telah melakukan suatu kemaksiatan kepada Allah SWT dengan meninggalkan perintah atau melakukan pelanggaran?. Dia harus memohon ampun dan barutaubat kepada-Nya. Dia juga harus bertekad tidak akan mengulanginya, meminta maaf kepada guru, merendahkan diri di hadapannya, menyenangkannya dengan tidak akan melawannya, menemaninya selalu, dan menjadikannya sebagai perantara antara dia dengan Tuhannya, serta jalan yang akan menyampaikannya kepada-Nya. Seperti orang yang hendak datang kepada raja, sedang raja tidak mengenalinya, maka dia harus berusaha untuk setiap halangan yang menghadangnya, atau mengajak salah seorang yang dekat dengan raja untuk menunjukkan bagaimana caranya dapat berjumpa dengan raja. Dia harus belajar adab dan tata cara bercakap-cakap dengan raja atau hadiah apa yang sesuai untuknya, atau sesuatu yang tidak dimilikinya dan apa yang mesti diperbanyak.

Selanjutnya, dia harus mendatangi istana dari pintu depan. Jangan lewat pintu belakang sehingga nanti akan dicela dan mendapatkan kehinaan serta tidak memperoleh apa yang dia inginkan dari sang raja. Sesungguhnya, setiap orang yang hendak memasuki sebuah istana mesti ada tata cara dan ada pelayan atau petugas yang akan membimbing tangannya atau memberikan isyarat kepadanya untuk mempersilahkan duduk di tempat yang telah disediakan. Dia mesti mengikuti supaya tidak mendapatkan kehinaan atau dituduh sebagai orang yang tidak beradab dan bodoh.

Banyak cara yang dapat dilakukan seorang siswa dalam rangka berakhlak terhadap seorang guru, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Menghormati dan memuliakannya serta mengagungkannya menurut cara yang wajar dan dilakukan karana Allah.

b. Berupaya menyenangkan hatinya dengan cara yang baik.

c. Tidak merepotkan guru dengan banyak pertanyaan.

d. Dengan meletihkan guru dengan berbagai pertanyaan dan beban lainnya.

e. Jangan berjalan dihadapannya.

f. Jangan duduk ditempat duduknya.

g. Jangan mulai berbicara kecuali setelah mendapat izin darinya.

h. Jangan membukakan rahasia guru.

i. Jangan melawan dan menipu guru.

j. Meminta ma’af jika berkata keliru dihadapan guru.

k. Memuliakan keluarganya.

l. Memuliakan sahabat karib guru.

Tidak kalah pentingnya seorang siswa dapat berakhlakkul karimah dengan teman sebayanya (di sekolah).

Teman sebaya adalah teman sepergaulan yang seumur dalam usianya. Dalam pergaulan seorang siswa dengan teman sebayanya sangat diperlukan adanya kerjasama, saling pengertian dan saling menghargai. Pergaulan yang dijalin dengan kerajasama yang baik dapat memecahkan berbagai kesulitan yang dihadapi, karena sangat banyak masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa itu sendiri tanpa adanya kerja sama dengan orang lain.

Untuk menciptakan kerja sama yang baik dalam pergaulan hendaknya janganlah seseorang merasa lebih baik dari yang lainnya walaupun terhadap diri sendiri. Kalau kerja sama itu terjalin baik dalam pergaulan tak ubahnya seperti suatu bangunan yang mana didalamnya semua unsur saling keterkaitan dan kuat menguatkan.

Pergaulan yang ditopang dengan saling pengertian akan menimbulkan kehidupan yang tenang dan tenteram. Dengan adanya saling pengertian maka akan terbina rasa saling kasih mengasihi dan tolong menolong, sehingga apabila yang satu merasa sakit, maka yang lain ikut merasakannya.

Pergaulan yang dilandasi oleh saling menghargai akan menimbulkan rasa setia kawan yang akrab dan kerukunan yang mantap, serta tidak akan timbul rasa curiga mencurigai, rasa dendam, saling jelek menjelekkan, cela mencela, sehingga terhindar percecokan dan perkelahian antar pelajar.

Kamis, 14 Januari 2010

LIBURAN

Liburanku


Pada tanggal 31desember 2009 kemarin, aku dan teman-temanku yang diantaranya Rahmat,Rachmadio,dan Galih telah menerima rapor semester 1 kami. Aku merasa cukup puas dengan nilai hasil kerja kerasku selama semester 1 ini. Sebelumnya kami telah diberitahukan oleh bapak Kepala sekolah bahwa libur semester mulai dari tanggal 1januari 2010 sampai dengan 10 januari 2010.
Kegiatan-kegiatan yang kulakukan pada libur semester kemarin yaitu, pada pukul 04.30, aku telah bangun tidur dan segera mengerjakan perintah Allah yaitu shalat subuh. Selanjutnya, aku bersama teman-temanku berolahraga pagi. Pada pukul 08.00 akutelah mandi dan bersiap untuk sarapan pagi bersama adikku di rumah, dan dengan diselingi menonton televisi.
Adzan Dzuhur telah berkumandang, aku pun beranjak dari tempat dudukku untuk segera melaksanakan shalat dzuhur di masjid dekat rumahku. Diperjalanan pulang, aku merasa bahwa perutku telah keroncongan. Maka dari itu, aku segera bergegas pulang kerumah untuk menyantap makan siang bersama keluargaku.
Pada pukul 14.00, ditengah hembusan angin sepoi-sepoi tak senaja aku terlelap di kursi rumahku. Hoammm....kataku sambil menutup mulutku yang tengah tertidur lelap di kursi tadi. Hari telah menunjukkan pukul 16.00, aku pun bergegas untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat ashar dengan khusyuk. Setelah shalat, aku berpamitan kepada orang tuaku untuk bermain bersama teman-temanku. Langit senja telah mengingatkanku untuk pulang dan bergegas mandi karena hari telah menunjukkan pukul 18.00.
Allahuakbar, Allahuakbar.....adzan maghrib pun berkumandang, aku bersiap untuk pergi melaksanakan shalat maghrib di masjid. Dengan khusyuk aku menghadap sang khaliq dan berdo'a kepada-Nya. Pada pukul 19.00, aku beserta keluargaku bersama-sama menyantap hidangan makan malam yang telah disiapkan oleh ibuku tercinta.Selesai makan, aku bersama adikku menonton televisi dan kadang-kadang pula aku membaca komik sendirian. Malam telah larut, dan waktu telah menunjukanpada pukul 22.00. Mataku telah mengantuk dan akan segera tidur. Tak lupa sebelum tidur aku harus menggosok gigiku dan melaksankan shalat isya terlebih dahulu.

DEMIKIAN KEGIATAN-KEGIATANKU SELAMA LIBURAN SEMESTER KEMARIN DAN HAMPIR SEMUANYA KULAKUKAN DENGAN JADWAL YANG SAMA.


TERIMA KASIH

Senin, 23 November 2009


Selamat Hari Guru

Untuk Semua Guruku SMPN 19 Palembang

Aku mengucapkan Terima Kasih Kepada Semua Guruku. Karena dengan Bimbinganmulah, aku bisa menjadi seperti ini.

Terutama untuk Guru TIKku, yaitu Pak Zainal Abidin Fikri yang telah banyak mengajariku ilmu-ilmu komputer .
Dan Aku hanya Bisa mengucapkan....

TERIMA KASIH GURUKU...

Selasa, 03 November 2009

Nama : Eko Saputra

Sekolah : SMPN 19 Palembang

Alamat FB :eko_nayub@rocketmail.com

Alamat Blogger : eko_smpn19@yahoo.com

Alamat Wordpress : www.ekosmpn19.wordpress.com


Sabtu, 01 Agustus 2009

sejarah perkembangan internet

Sejarah Perkembangan internet
Catatan Rahanto, Kamis, 2009 April 23
Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun 1960. Apa sebenarnya jaringan komputer itu ? Jaringan komputer adalah beberapa komputer terhubung satu sama lain dengan memakai kabel dalam satu lokasi, misalnya dalam satu kantor atau gedung. Jaringan komputer ini berfungsi agar pengguna komputer bisa bertukar informasi dan data dengan pengguna komputer lainnya.Pada awal diciptakannya, merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. jaringan komputer juga dimanfaatkan oleh angkatan bersenjata Amerika untuk mengembangkan senjata nuklir. Amerika khawatir jika negaranya diserang maka komunikasi menjadi lumpuh. Untuk itulah mereka mencoba komunikasi dan menukar informasi melalui jaringan komputer.Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 3 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Salah satunya adalah Universitas of California at Los Angeles (UCLA). Akhirnya tahun 1970 internet banyak digunakan di unversitas-universitas di Amerika dan berkembang pesat sampai saat ini. Agar para pengguna komputer dengan merek dan tipe berlainan dapat saling berhubungan, maka para ahli membuat sebuah protokol (semacam bahasa) yang sama untuk dipakai di internet. Namanya TCP (Transmission Control Protocol, bahasa Indonesianya Protokol Pengendali Transmisi) dan IP (Internet Protocol).
Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.Daftar Kejadian Penting Dalam Perkembangan Internet1957 Uni Soviet (sekarang Russia) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik.1958 Sebagai buntut dari “kekalahan” Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agency (ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu sasarannya adalah teknologi komputer.1962 J.C.R. Licklider menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana komputer-komputer dapat saling dihubungkan antara satu dengan lainnya secara global agar setiap komputer tersebut mampu menawarkan akses terhadap program dan juga data. Di tahun ini juga RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan komputer terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.Awal 1960-an Teori mengenai packet-switching dapat diimplementasikan dalam dunia nyata.Pertengahan 1960-an ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan “Cooperative Networking of Time-sharing Computers“, dengan hanya empat buah host komputer yang dapat dihubungkan hingga tahun 1969, yakni Stanford Research Institute, University of California, Los Angeles, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah.1965 Istilah “Hypertext” dikeluarkan oleh Ted Nelson.1968 Jaringan Tymnet dibuat.1971 Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer, yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan universitas.1972 Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan International Network Working Group (INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga membuat standar-standar untuk jaringan komputer, termasuk di antaranya adalah Internet. Pembicara pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai “Bapak Internet“1972-1974 Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit, Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ke ARPANET melalui jaringan dial-up.1973 ARPANET ke luar Amerika Serikat pada tahun ini, anggota ARPANET bertambah lagi dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika Serikat yakni University College of London dari Inggris dan Royal Radar Establishment di Norwegia.1974 Vint Cerf dan Bob Kahn mempublikasikan spesifikasi detail protokol Transmission Control Protocol (TCP) dalam artikel “A Protocol for Packet Network Interconnection“.1974 Bolt, Beranet & Newman (BBN), perusahaan kontraktor untuk ARPANET, membuka sebuah versi komersial dari ARPANET yang mereka sebut sebagai Telnet, yang merupakan layanan paket data publik pertama.1977 Sudah ada 111 buah komputer yang telah terhubung ke ARPANET.1978 Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP).1979 Grup diskusi Usenet pertama dibuat oleh Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, alumni dari Duke University dan University of North Carolina Amerika Serikat. Setelah itu, penggunaan Usenet pun meningkat secara drastis.Di tahun ini pula, emoticon diusulkan oleh Kevin McKenzie.Awal 1980-an Komputer pribadi (PC) mewabah, dan menjadi bagian dari banyak hidup manusia.Tahun ini tercatat ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 host yang terhubung.Layanan BITNET (Because It’s Time Network) dimulai, dengan menyediakan layanan e-mail, mailing list, dan juga File Transfer Protocol (FTP).CSNET (Computer Science Network) pun dibangun pada tahun ini oleh para ilmuwan dan pakar pada bidang ilmu komputer dari Purdue University, University of Washington, RAND Corporation, dan BBN, dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF). Jaringan ini menyediakan layanan e-mail dan beberapa layanan lainnya kepada para ilmuwan tersebut tanpa harus mengakses ARPANET.1982 Istilah “Internet” pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai protocol universal untuk jaringan tersebut.Name server mulai dikembangkan, sehingga mengizinkan para pengguna agar dapat terhubung kepada sebuah host tanpa harus mengetahui jalur pasti menuju host tersebut.Tahun ini tercatat ada lebih dari 1000 buah host yang tergabung ke Internet.Perkembangan Internet di IndonesiaRMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC.Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang “maniak” IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.Internet saat iniTahun 1989, Timothy Berners-Lee, menciptakan World Wide Web yaitu semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film, musik ditampilkan dalam internet. Karena penemuan inilah internet menjadi lebih menarik tampilannya dan sangat bervariasi. Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang berada dirumah pun bisa terhubung ke internet dengan menggunakan modem dan jaringan telepon. Selain itu, Internet banyak digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga militer di seluruh dunia untuk memberikan informasi kepada masyarakat.Di samping manfaat-manfaat di atas, internet juga memiliki efek negatif dikarenakan terlalu bebasnya informasi yang ada di internet. Sehingga memungkinkan anak-anak melihat berbagai hal yang tidak pantas untuk dilihat ataupun dibaca.Cara mengakses ke internetBila di rumah kita tidak mempunyai komputer yang terhubung dengan internet, kita bisa memanfaatkan warnet (warung internet) atau mungkin di laboratorium komputer sekolah yang sudah terhubung ke internet untuk mencari informasi. Untuk mencari informasi atau data kamu bisa klik/tekan shortcut/gambar jika kamu menggunakan browser Internet Explorer atau klik/tekan shortcut/gambar jika kamu menggunakan browser Opera atau klik/tekan shortcut/gambar jika kamu menggunakan browser Mozilla Firefox atau klik/tekan shortcut/gambar jika kamu menggunakan browser Google Chrome. Kemudian isi alamat situs yang dituju pada Address. Untuk mencari informasi secara cepat, gunakanlah situs pencari seperti : yahoo.com, google.com, e-smartschool.com atau yang lainnya. Setelah masuk ke situs pencari tersebut, masukkan keyword (kata kunci) yang dicari